Kamis, 22 Januari 2009

kapan kawin? kapan kawin?

“Kapan nikah bro?” Tanya sahabat saya sambil menepuk pundak saya….

Huahuahahaha….

Well, lutcuw tapi tetep perlu dijawab… sebenarnya saya dan teman-teman saya pura-pura lucu saja, padahal disalam hati saya sudah setengah mati enggan bercerita mengenai masa lalu itu…

Begitulah pertanyaan sahabat lama saya ketika reuni kembali….

Saya menjawab sekenanya saja...sebelum sahabat saya mengungkit kisah gagal nikah tahun lalu...(ini benar-benar ga lucu kan?)

Saya menjawab ” ya mungkin dua tahu lagi bro...cetak undangan...
dua tahun lagi menyebarkan undangannya, dua tahun lagi kumpul duit buat akad nikah, dua tahun lagi untuk kumpul duit buat resepsi...dua tahun lagi buat memperoleh momongan klo ditotal sekitar delapan tahun lagi lah bro....”

hehehehehe...tawa pun ter’debet’ dari mulut sahabat-sahabat saya... saya surplus tawa hari itu.. saya pun tak mengerti kenapa itu lucu...
padahal saya bukan pelawak...heehheheheee...

saya habis ide dengan rencana pernikahan, bagi saya pernikahan seperti hukuman dan kompensasi dari pertambahan umur. Coba kalau saya tidak berulang tahun setiap tahunnya maka saya juga tidak harus menikah. Toh, segalanya saya bisa dapatkan... kalau hanya untuk masalah kehidupan seksual, saya tidak pernah bermasalah atapun mempermasalahkannya. Tanyakan saja pada perempuan lain, seandainya jika seks itu tidak menyebabkan kehamilan maka perempuan pun akan dengan sangat bebasnya mengumbarnya (maaf, bukan maksud saya merendahkan perempuan...just about human being...) itu yang sahabat saya katakan ketika saya mengetahui bahwa ia sudah tidak perawan lagi...

” yang penting gw ga hamil ka...gw bikin puas aja dia...”
’wong sama-sama enak ka, lo mau? ”

Ahhh...s***!!! Saya maklum saja,,,kehidupan di dunia ini memang tidak sempurna (simpel saja bukan?)
Bagi saya yang terpenting adalah menemukan istri yang tepat untuk segala kondisi terburuk, sekalipun pada saat yang kurang tepat (mungkin dua tahun lagi)

saya masih ingin bersandiwara dengan waktu, seolah saya tak butuh istri (tentu saja...saya punya banyak kesempatan untuk terus bersenang-senang membunuh kesedihan daripada suntuk memikirkan persiapan pernikahan. saya tau bahwa cinta hanyalah sesuatu dan pernikahan hanyalah sesuatu... don’t make it hard or hurt...


well, saya mungkin nikah dua tahun lagi...
dengan catatan perempuan itu sanggup hidup susah (bukan hidup menderita)
kita tunggu saja... siapa perempuan ”malang” itu

atau anda punya kandidat lain untuk saya?
message me..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar