Rabu, 01 September 2010

omong kosong seberang pekarangan

Seorang malaikat hari itu menemui temannya setelah ia merasa melakukan kesalahan



“kamu tahu akan bagaimana?”
“ya,aku tahu”

“kenapa masih bertahan di tepiannya?”
“aku tak mau berjalan di tengah dan kebingungan setelahnya”

“Kenapa?”
“entahlah,tapi itu jauh lebih baik buatku….”

“benarkah?”
“aku juga tak tahu itu benar atau tidak…”

“Lalu ?”
“aku hanya tahu ini lebih baik buatku saat ini…”

“lalu bagaimana dengan pemikiran lain ?”
“aku tak punya ide lain….hanya ini..”

“Bagaimana dengan konsep lain ?”
“aku juga tak butuh pemikiran bagus…ini hanya seperti masa lalu buatku”

“kenapa ?”
“bukankah sebenarnya masa depan itu hari ini setelah kemarin?”

“mmm…”
“sudahlah,aku tak memintamu paham”

“aku sungguh tak paham”
“tak masalah,percakapan ini juga tak pernah ada masalah kurasa”

“sebentar,kopiku mulai dingin…kenapa tak kau minum punyamu juga?”
“aku tak haus,hanya ingin menemanimu saja utk sedikit omong kosong….”

“hei, lihat anak itu…dia ….”
“sudahlah,aku tak mengenalinya”
*mereka sedang bebas tugas*

“kau tahu?
“tentang apa?”

“hari ini aku pernah memiliki masa depan itu”
“lalu?”

“besok sudah jadi masa lalu”
“mmm….baiklah, kurasa memang tak baik bila mengkhianati Tuhan”

“sudahlah,mari kita pulang, Tuhan pasti sedang menunggui kita”
“ya..”
*dan para malaikat pun kembali bertugas*



Sore di tepian taman tanpa tembang sumbang,
untuk para malaikat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar