Jumat, 23 Januari 2009

parjo merindukan masa lalu

Parjo merindukaan saat ia masih kuliah dulu. Masih menjadi mahasiswa dan penuh dengan idealisme, parjo yang penuh semangat dan sangat rebel sedikit rewel, parjo yang energik. Parjo rindu saat ia mengerjakan tugas dan kemudian teman-temannya berebutan ingin menconteknya. Padahal parjo sudah menyiapkan dua versi tugas, satu untuk disebarluaskan ke publik dan satu lagi untuk jaminan nilai terbaiknya. Parjo dengan segala akalnya. Parjo yang berpindah-pindah universitas dari satu tempat ke tempat lain, propinsi ke propinsi hingga negeri satu ke negeri lainnya.

”meskipun banyak negeri ku jalani dan terkenal ..... tanah air ku tidak kulupakan” penggalan lagu itu benar-benar meresap dalam darah parjo bahkan hingga sumsumnya.
Setiap kali parjo mendengarkannya, parjo haru dan kadang meneteskan airmatanya. Parjo memang bukan seorang nasionalis atau patriot bangsa, ia hanya seorang melankolis. Parjo rindu masa lalunya.

Parjo rindu saat ia berangkat ke sebuah pulau untuk penelitiannya. Di sana nun jauh, entah berapa mil laut yang telah ditempuhnya demi mencapai tempat itu. Ia hanya ingat di sana semuanya begitu indah, tanpa intervensi kecanggihan jaman.
Benar-benar tempat eksotik dengan berbagai keaslian alam yang belum terjamah. Sungguh tempat indah meskipun tanpa sinyal selular, tanpa KFC, tanpa mall, tanpa Toyota ataupun Yamaha, yang ada hanya nyanyian alam ditingkahi debur dan sayup desir angin yang berbisik. Berbisik memanggil parjo untuk terus kembali. Yang ada disana hanyalah papan selancar cordell dan beberapa xanadu yang turun temurun diwariskan para turis kepada anak-anak sekitar. Parjo ingat dia pernah membeli papan ini dan kemudian pecah saat dipakai di Mentawai. Maklum saja buatan lokal. Parjo mampu membelinya setelah mendapat ”uang proyek” dari sang dosen. Harga mahal,ternyata palsu pula. Memang sudah menjadi tabiat dan keahlian bangsa ini untuk membuat sesuatu yang palsu.

Sebuah romantisme peselancar amatir dengan nostalgia lamanya. parjo kini sudah tidak bisa lagi meraih hari-hari itu. Kini kehidupan parjo penuh dengan rutinitas dan kejenuhan. Parjo rindu masa lalu. Parjo ingin berlari dengan bebas mengejar debur dan pecah ditengah lautan. Parjo ingin mengenang teduh sunyi panggilan kedamaian pesisir, parjo ingin pulang. Parjo ingat lembut belai sang bunda saat pagi di pinggir Kuta saat parjo masih balita. Parjo rindu rumah, rindu dalam hati. Parjo ingin kembali tapi tidak hari ini. Mungkin nanti. Setelah hatinya menangis sedemikian rindunya.

Kamis, 22 Januari 2009

kejujuran?

Kejujuran bukanlah loyalitas bila tanpa cobaan.
Kejujuran adalah harga untuk sebuah ketenangan
Kejujuran adalah proses pembelajaran bukan bawaan lahir
Kejujuran adalah sebuah pengakuan akan rendahnya diri
Kejujuran hanyalah sebuah pengabdian bukan paksaan
Kejujuran adalah pilihan hidup bukan sebuah aturan demi keajegan
Kejujuran hanyalah sesuatu yang lucu bagi babi gendut di kubangan sampah
Kejujuran hanyalah olok-olok bagi mereka yang tolol
Kejujuran bukanlah seperti pelangi sehabis hujan
Kejujuran hanyalah hujan di musim kemarau
Sesekali turun, menyejukkan jiwa gersang

Kejujuran tidak bisa merubah sistem, kejujuran bukanlah bagian dari sistem
Kejujuran hanya masalah attitude, bukan apetitte
Kejujuran hanyalah sebuah kejujuran saat kau kecewa
Kejujuran hanyalah perlakuan adil bagi jiwa-jiwa yang adil
Kejujuran hanyalah aksi tanpa perlu koalisi, kompromi, negosiasi
Kejujuran hanyalah pedih pada luka yang menguatkanmu untuk terus disakiti
Kejujuran hanya bagi mereka yang benci kemunafikan
Kejujuran tidak pernah mengarahkan telunjuk kepada diri sendiri


Kejujuran hanyalah kejujuran
-ketika kau berjalan sendirian dalam keterasingan
-ketika engkau harus disingkirkan
-ketika engkau ditinggalkan orang ’terbaik’ di sekitarmu
-ketika pada akhirnya label pengkhianat melekat di keningmu
-ketika engkau tidak mendapatkan apa yang kau inginkan
-ketika engkau sadar manusia lebih mirip binatang
-ketika kau sadar idolamu tak lebih dari sampah

Kejujuran tidak seindah film sajikan
Kejujuran hanyalah setetes asam pada luka cabik dari binatang tamak
Kejujuran tidak akan membunuh jiwamu, ia memelihara
Untuk terus hidup meski hanya dalam sebuah wacana


Januari 23 2009
’ hampir jenuh aku, untuk terus jujur”

Sore ini adalah sore terbaik bagi parjo…

Parjo sedang bernasib baik, sang putri kembali melintas di depannya…lagi dan lagi.. terulang lagi…

Sang putri menyapanya dengan penuh cinta,, karena ada nada yang tidak biasa dari sapa sang putri…. Tapi kali ini parjo tidak speechless, parjo melempar senyum ringannya tanpa harus malu dan sang putri kembali menoleh padanya pada saat yang tepat, kegembiraan yang sangat dirasakan parjo membuncah tersirat dari merah mukanya. Jiwanya melayang-layang setengah membumbung ke angkasa.. Hari ini sang putri tetap sama cantiknya dengan hari kemarin tapi yang berbeda hanyalah cara sang putri menunjukkan isi hatinya…
parjo senang dan parjo lupa dengan segala masalahnya… parjo hanya ingat mata sang putri saat menatap dirinya,, senyumnya saat berkata parjo…. Bla…blaa..blaa… hanya sepenggal kata tapi sangat bermakna… parjo bahagia…

Sang putri menunjukkan cinta di kedua bola matanya. Mata yang menjadi impian parjo,, mata yang akan menatapnya dengan penuh cinta. Meski kedua kelopak mata itu sedikit menghitam pertanda bahwa sang putri menderita insomnia ringan. Parjo tau kebiasaan dan segalanya tentang sang putri tapi parjo selalu menahan diri. Parjo tau diri dan tau bahwa segala sesuatu akan indah pada waktunya. Parjo senantiasa yakin akan apa yang diharapkannya. Meski yang didapatkannya hari ini hanyalah sepenggal kecil dari kepingan-kepingan kebahagiaannya.

Parjo riang karena sepertinya tanda itu telah sampai dan diinterpretasikan dengan tepat oleh sang putri.

Parjo tidak perlu malu lagi untuk bercakap-cakap dengan sang putri.
Parjo hanya butuh waktu yang tepat untuk membuka hatinya dan bertekuk lutut menyatakan cinta terpendamnya.

”Parjo..parjo.. dari kemarin gw bilang apa…. Ga percaya diri bgt sih” temannya berkata

Hahaha… selamat ya parjo,,
Moga malam ini kamu bisa tidur dengan nyenyak dan mimpi indah meski harga BBM pasti akan naik, lupakan saja tagihan kreditmu yang bernominal Rp. 232.432,00- Lupakan saja pandangan hina dari orang terkaya nomer tiga di kotamu.. mereka juga ga bakal bisa beli kebahagiaan seperti yang kamu dapat hari ini. Lupakan semua cemooh orang-orang munafik di sekelilingmu dan tentu saja lupakan juga segala permasalahanmu dengan tetangga busukmu.. hidupmu akan tetap indah meski tanpa orang-orang brengsek seperti mereka. Dan yang paling penting lupakan semua perempuan yang telah melukai hatimu, semoga mereka tidak kembali lagi ke dalam kehidupanmu.

Parjo, semangat ya...

Pelajaran untuk hari ini…

Kriiingg...kriiing...
”Halo, selamat pagi…”
”Parjo....” tegas orang di seberang itu
”Ya...pak..” jawab parjo
”Nanti kamu ambil di ruang **** ya, situ ada klise foto saya...kamu cuci ya...(dengan aksen arogan...)” padahal semua orang mencuci-mencetak fotonya sendiri-sendiri...
”Iya..pak” (sedatar mungkin parjo menjawabnya, tak ada keinginan untuk melakukan perlawanan, karena parjo paham menghadapinya..
Parjo diam saja tak perlu basa basi, parjo hanya menunggu si angkuh itu berkata-kata lagi.. parjo ingin terlihat lebih cool...
Kemudian dia berkata lagi...
”Ya, jangan lupa ya jo... sampaikan dengan si **** ya...ada klise saya di situ ya...”
”Ok pak.. ada lagi?” Jawabku singkat..
plaakkk...dia menutup telponnya
Itulah percakapan singkat tanpa ba-bi-bu dengan seseorang yang suaranya sangat aku kenali meski di setiap awal percapakan dia tidak pernah menyebutkan namanya(sangat menggelikan, sebab branch manager parjo pun tak searogan dia)

Flash back.........mencoba mengingat sejarah beberapa tahun yang lalu....
Dahulu dia memang seorang pejabat teras dengan specimen tanda tangan yang sangat valuable. Karena suatu masalah dia tidak lagi menjabat posisi tersebut (parjo sungguh tidak perduli dengan masalah itu). Pasca pencopotan jabatan dan segala fasilitasnya, parjo tidak memandang rendah atapun memeperlakukannya dengan miring ataupun menghinanya. Semuanya tetap berjalan biasa saja. Rahasia adalah kode etik parjo dan parjo adalah hamba kode etik.
Parjo paham betapa terlukanya dia karena sudah tidak bisa seberkuasa dahulu kala..kini orang hanya memandangnya sebelah mata...parjo tidak berkeinginan menjelekkan, tapi parjo merasa inilah pelajaran terbaik untuk hari ini...orang bisa menyenangkan selama kita bisa menyenangkannya juga. Tapi orang bisa sangat menyebalkan apabila ia merasa sudah tidak bertaji lagi, tak sejaya dahulu kala. Well.. aku hanya yakin bisa mengingat bahwa aku tak pernah menyinggungnya, melukainya ataupun melakukan hal-hal yang menyakitinya. Maka menjadi aneh dan tidak sportif rasanya karena parjo tak pernah menyinggungnya, tapi perangainya tetap saja sangat tidak mengenakkan.

Well, parjo jadi ingat pesan orangtua. Orang bila semakin tua biasanya akan menjadi semakin menyebalkan bila ia tidak bisa menerima kenyataan hidup, atau semakin bijak dan lebih tenang bila ia bisa memahami RUNTUTAN, TUNTUTAN DAN TUNTUNAN perjalanan hidup (Thanks Mam for RUNTUNTUN Session). Parjo tak bermaksud menjengkalinya meski dia tanpa jabatannya yang dulu, parjo respek dengan ketuaannya. Parjo menghargainya sebagai orangtua bukan jabatannya (karena buat parjo, seberapa besarpun gaji sesorang, seberapapun jabatannya kalau dia masih bernaung di bawah sebuah manajemen dia bukanlah siapa-siapa, hanya kacung, jongos, budak, TIDAK LEBIH). Orang sering lupa dengan esensi jabatan, JABATAN BESAR, GAJI BESAR BEBAN BESAR dan tentu saja GODAAN BESAR maka pangkulah dengan KERENDAHAN HATI dan JIWA BESAR.

Thanks God, for the comprehensive test…
Pelajaran hari ini…
Thanks God

kapan kawin? kapan kawin?

“Kapan nikah bro?” Tanya sahabat saya sambil menepuk pundak saya….

Huahuahahaha….

Well, lutcuw tapi tetep perlu dijawab… sebenarnya saya dan teman-teman saya pura-pura lucu saja, padahal disalam hati saya sudah setengah mati enggan bercerita mengenai masa lalu itu…

Begitulah pertanyaan sahabat lama saya ketika reuni kembali….

Saya menjawab sekenanya saja...sebelum sahabat saya mengungkit kisah gagal nikah tahun lalu...(ini benar-benar ga lucu kan?)

Saya menjawab ” ya mungkin dua tahu lagi bro...cetak undangan...
dua tahun lagi menyebarkan undangannya, dua tahun lagi kumpul duit buat akad nikah, dua tahun lagi untuk kumpul duit buat resepsi...dua tahun lagi buat memperoleh momongan klo ditotal sekitar delapan tahun lagi lah bro....”

hehehehehe...tawa pun ter’debet’ dari mulut sahabat-sahabat saya... saya surplus tawa hari itu.. saya pun tak mengerti kenapa itu lucu...
padahal saya bukan pelawak...heehheheheee...

saya habis ide dengan rencana pernikahan, bagi saya pernikahan seperti hukuman dan kompensasi dari pertambahan umur. Coba kalau saya tidak berulang tahun setiap tahunnya maka saya juga tidak harus menikah. Toh, segalanya saya bisa dapatkan... kalau hanya untuk masalah kehidupan seksual, saya tidak pernah bermasalah atapun mempermasalahkannya. Tanyakan saja pada perempuan lain, seandainya jika seks itu tidak menyebabkan kehamilan maka perempuan pun akan dengan sangat bebasnya mengumbarnya (maaf, bukan maksud saya merendahkan perempuan...just about human being...) itu yang sahabat saya katakan ketika saya mengetahui bahwa ia sudah tidak perawan lagi...

” yang penting gw ga hamil ka...gw bikin puas aja dia...”
’wong sama-sama enak ka, lo mau? ”

Ahhh...s***!!! Saya maklum saja,,,kehidupan di dunia ini memang tidak sempurna (simpel saja bukan?)
Bagi saya yang terpenting adalah menemukan istri yang tepat untuk segala kondisi terburuk, sekalipun pada saat yang kurang tepat (mungkin dua tahun lagi)

saya masih ingin bersandiwara dengan waktu, seolah saya tak butuh istri (tentu saja...saya punya banyak kesempatan untuk terus bersenang-senang membunuh kesedihan daripada suntuk memikirkan persiapan pernikahan. saya tau bahwa cinta hanyalah sesuatu dan pernikahan hanyalah sesuatu... don’t make it hard or hurt...


well, saya mungkin nikah dua tahun lagi...
dengan catatan perempuan itu sanggup hidup susah (bukan hidup menderita)
kita tunggu saja... siapa perempuan ”malang” itu

atau anda punya kandidat lain untuk saya?
message me..

Rabu, 21 Januari 2009

prepare the last flight...(coretan di atas atap)

Tangkup aku ke dalam tanganMU, biarkan aku mati rebah,
karena aku memang seorang pendosa…
tapi aku ingin bertanyaYa Bapa,
Bapa masih adakah cinta untuk seorang yang kecewa?
Jika tidak
maka,
Aku hanya butuh api untuk bisa membuatku tetap hangat..
Aku hanya butuh sesuatu yang bisa membuatku untuk lupa, masa laluku,
Aku hanya ingin menghilangkan bagian terbaik dalam hidupku
Aku hanya ingin bisa hidup tanpa kenangan
Aku hanya ingin sebagian memori itu bisa blur saja..
Aku tak butuh apa yang pelacur sebut dengan cinta,
karena jalang tak tahu apa itu cinta,

bisakah kalian mengerti pengorbanan berbuah kekecewaan?
Dan kebohongan dibalut sempurna putih gombal binal...
Aku memang tak bisa berbasa basi karena aku bukan penipu..
Apakah aku, sehingga pantas dikhianati setelah hitungan tahun?
Apakah aku yang bisa dipermainkan dengan beberapa sentuhan dan penipuan?
Serendah apakah aku hingga tak perlu lagi kompromi?

aku bukan hedonis meski beberapa kali mabuk anggur...
All about money?
I just can buy seven bitch just like you…(not u friends..)

Aku hanya ingin bisa hidup dengan sangat sahaja tanpa kemarahan
Aku hanya ingin kejujuran, tanpa pengkhianatan
Aku hanya ingin kesetiaan tanpa kebohongan
No body is perfect, but bitch always try for it...


Dan ia sudah masuk ke dalam darahku, menjadi darah yang kotor..dan setelah ini ia menjadi racun dalam hidupku..setelah aku berharap bisa menatap masa depan bersamanya.. aku ingin sembuh dari luka ini. Luka yang tak kasat mata namun nyeri sesaat menakut-nakuti…

Adakah kalian punya penawar untuk racun di hatiku?
Aku buka tanganku, ambil aku Tuhan...
Aku buka hatiku, ambil aku teman
Aku ingin pulang, ke dalam pelukan..
(seandainya saja transit ini bisa ku tunda lebih lama...)

saya dan hidup saya...

saya hanya orang biasa dengan banyak kebiasaan yang tidak biasa..freak? entahlah, saya hanya ingin bercerita dengan sedikit membuka wacana...mungkin tidak seberat bincang politik atau humor lucu...saya pada dasarnya hanyalah seorang pengeluh dan suka mengeluh...
tapi jika kamu juga suka mengeluh, boleh juga mengeluh kepada saya...